Metode pemasangan geotekstil tentu saja bisa Anda lakukan hanya dengan memahami beberapa tips. Seperti yang sudah banyak orang paham, geotekstil sendiri merupakan salah satu bahan bangunan yang mempunyai peran penting khususnya pada bidang konstruksi.
Selain itu, bahan geotekstil terdiri dari 2 jenis yaitu woven dan non woven. Woven adalah jenis geotekstil yang dibuat dengan cara dianyam, sedangkan non woven tidak. Kedua jenis tersebut secara sederhana mungkin terlihat sama, namun sebenarnya memiliki fungsi yang berbeda.
Manfaat Geotekstil dari Kegunaannya
Sebelum masuk ke bagian inti, ide bagus jika membahas terlebih dahulu apa saja manfaat dari penggunaan geotekstil tersebut.
1. Penyaring
Geotekstil memiliki sifat menyerap air yang tinggi, sehingga mampu mengalirkan air melalui bahan tersebut. Dalam penerapannya, aliran air akan membawa partikel tanah sehingga disinilah geotekstil berperan sebagai penyaring atau dimana air tetap bisa mengalir lancar tanpa harus ada partikel tanah yang masuk ke dalam material kain.
2. Separasi
Geotekstil sendiri dikenal sebagai bahan yang efektif untuk mencegah bercampurnya tanah lunak dengan perkerasan di atasnya, seperti halnya jalan pada tanah gembur atau lunak. Pada saat tanah gembur muncul, di sinilah peran geotekstil untuk mencegah tanah tersebut naik ke dasar jalan.
Karena salah satu keunggulan geotekstil adalah memiliki elastisitas yang baik yang bisa menahan gaya gesek, sehingga sangat cocok Anda gunakan sebagai pemisah antara tanah lunak di permukaan jalan pada jalan raya.
3. Stabilisasi
Terakhir, geotekstil sebagai penstabil praktis yang selalu terikat pada separator, karena memiliki kuat tarik yang baik. Bahan material tersebut bisa mendistribusikan beban secara merata untuk meningkatkan kekuatan tanah pada saat penimbunan. Meski begitu, penggunaan geotekstil sebagai stabilisator tetap menjadi pertanyaan pro dan kontra di kalangan geoteknik.
Metode Pemasangan Geotekstil di Proyek Teknik Sipil
Nah, langsung saja masuk ke pembahasan inti dari artikel ini tentang beberapa metode pemasangan bahan geosintetik tersebut.
1. Pemasangan Tanah Dasar
Hal pertama yang wajib Anda lakukan adalah membersihkan tempat benda tajam dan benda lain yang dapat mengganggu pelunakan substrat atau tanah dasar tersebut. Yang kedua, lepas atau ganti lapisan lunak dengan bahan yang lebih baik.
Hal tersebut harus disesuaikan dengan perencanaan yang sudah Anda buat sebelumnya. Terakhir, lakukan penimbunan kembali dengan alat pemadatan yang sesuai.
2. Penggelaran Geotekstil dan Penyambungan
Nah, metode yang kedua ini bisa Anda lakukan dengan 2 cara:
Penggelaran
Pada tahap penggelaran ini, yang perlu Anda lakukan adalah menyebarkan geotekstil ke seluruh bagian. Geotekstil kemudian harus dihamparkan di atas tanah dalam keadaan terlentang tanpa adanya kusut ataupun lipatan.
Selain itu, pada area geotekstil yang luas, pemasangan bisa Anda lakukan secara bebas (horizontal atau vertikal). Material tersebut nantinya bisa dipotong terlebih dahulu jika memungkinkan. Ini untuk area yang sulit dipotong.
Penyambungan
Penyambungan lembaran geotekstil satu sama lain bisa Anda lakukan dengan cara overlap (tumpang tindih) atau dengan cara dijahit (stitching). Dengan menggunakan metode overlap, atur jarak terlebih dahulu minimal 30 cm – 100 cm.
Cara tersebut sesuai dengan kondisi pondasi dan teknik pelaksanaannya yang menggunakan mesin jahit tangan atau menggunakan mesin jahit genset.
Penjahitan lapangan biasanya membutuhkan tiga sampai empat pekerja. Panel yang tidak ditempa dapat disiapkan di bengkel dengan panjang dan lebar yang berbeda berdasarkan permintaan.
3. Penempatan Agregat dan Penyebaran
Setelah geotekstil telah disambungkan, cek dulu semuanya sudah terpasang rapi. Selanjutnya perlu dilakukan penyebaran dan penempatan agregat terpilih untuk penempatan pada geotekstil.
Penempatan agregat bisa Anda lakukan dengan cara mendorong tumpukan agregat tersebut ke depan. jadi geotekstil tidak langsung terbentur oleh roda kendaraan pengangkut agregat atau alat berat yang akan digunakan untuk meratakan. Tentu saja hal tersebut bisa merusak geotekstil.
Ketebalan agregat harus Anda sesuai dengan rencana yang telah sudah Anda tentukan. Nantinya bahan tersebut diratakan dengan alat berat, bulldozer, dll. Namun apabila lapisan agregat tipis, alat berat tidak boleh melewati lapisan tersebut karena bisa merusak geotekstil.
4. Pemadatan Agregat
Sesudah agregat Anda ratakan, selanjutnya akan Anda harus padatkan. Pemadatan juga bisa menggunakan alat berat, vibrating roller, mesin giling dan peralatan lainnya.Jadi seperti itulah penjelasan singkat dan juga beberapa metode pemasangan geotekstil yang umumnya digunakan pada banyak pekerjaan proyek teknik dan juga fungsi geotextile itu sendiri.
Jangan lupa untuk mengikuti artikel informatif lainnya dari speakker dengan mengikuti blog ini. Terima kasih telah membaca.
I